Contact Us - Privacy Policy - Disclaimer - Terms of Service - About
loading...

Pengertian isim (kata benda) dan ciri-cirinya



Dalam Bahasa Arab isim/kata benda mempunyai pembahasan yang khusus, di ilmu nahwu ini isim menjadi pembahasan yang hampir di setiap bab itu ada, karena isim adalah pondasi suatu kalimat dalam bahasa Arab, isim menurut kitab al-jurumiyah yaitu :



Dalam Bahasa Arab isim/kata benda mempunyai pembahasan yang khusus, di ilmu nahwu ini isim menjadi pembahasan yang hampir di setiap bab itu ada, karena isim adalah pondasi suatu kalimat dalam bahasa Arab, isim menurut kitab al-jurumiyah yaitu :


كَلِمَةٌ دَلَّتْ عَلَى مَعْنَى فِي نَفْسِهَا وَ لَمْ تَقْتَرِنْ بِزَمَنٍ


"kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan tidak terkait dengan waktu" , jadi jika disimpulkan secara pemahaman kita, isim adalah semua jenis kata benda, baik itu benda mati atau benda hidup, baik itu yang dapat dijangkau oleh panca indera (nampak) atau yang yang bersifat abstrak (tidak nampak), dan tentunya tidak berkaitan dengan waktu.

‫Dalam bahasa indonesia tidak ada ciri-ciri khusus untuk mengenali kata benda, intinya selagi kata tersebut tidak berkaitan dengan waktu maka itu disebut kata benda. Nah dalam bahasa Arab kata benda (isim) mempunyai ciri-ciri khusus untuk mengenalinya

Berikut ini adalah ciri-ciri isim (kata benda) :
  1. Dibaca jer (biasanya ditandai dengan dibaca kasroh atau kasrotain).

Contoh : ذَهَبَ مُحَمَّدٌ إلَى المَسْجِدِ


Ciri-ciri pertama adalah dibaca jer, apa itu jer? Jer adalah keadaan suatu kata yang umumnya ditandai dengan menggunakan harakat kasroh di akhir katanya seperti kata المَسْجِدِ , secara otomatis kata tersebut sudah tergolong kata benda (isim) dalam bahasa Arab.
     
  1. Dibaca tanwin

Contoh : جَاءَ مُحَمَدٌ

Ciri yang kedua yaitu dibaca tanwin, tanwin adalah harakat yang dibaca di akhir kata, bentuknya bisa pada dhomah (menjadi dhommatain), fathah (menjadi fathatain), atau kasroh (menjadi kasrotain). Semua kata yang kemasukan tanwin maka dia termasuk isim.

  1. Kemasukan alif dan lam (ال)

Contoh : هَيَّا عَلَى الصَّلَاةِ

ciri selanjutnya yaitu kemasukan alif dan lam (ال), ciri ini sangat banyak ditemui pada teks Arab, jadi semua kata yang didahului dengan alif dan lam (ال) maka itu termasuk isim. Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua isim bisa kemasukan alif dan lam, diantaranya : nama orang, isim dhomir (kata ganti orang seperti هُوَ هُمَا هِيَ أنْتَ أنْتِ أنَا), isim isyaroh (kata tunjuk seperti هَذَا هّذِهِ تِلْكَ ذَلِكَ ).

  1. Kemasukan huruf jer.

Contoh : نَظَرْتُ إلَى الجَبَلِ

Nah ciri yang terakhir adalah kemasukan atau sebelumnya ada huruf jer, yang kemudian membuat kata tersebut dibaca jer. Perhatikan kata yang saya tandai merah “ إلَى, itu adalah huruf jer. Dan kata yang saya tandai hijau “ الجَبَلِ adalah isim. Lalu apa saja kah huruf jer yang ada dalam bahasa Arab? Berikut ini adalah huruf jer yang dimaksud :

(مِنْ – إِلَى – عَنْ – عَلَى – فِي – رُبَّ – بِـ – كَا – لِـ.. )



بِـ = dengan



عَلَى = di atas



مِنْ = dari



كَ = seperti



فِي = di dalam



إِلَى = ke



لِـ = untuk



رُبَّ = betapa banyak, acapkali



عَنْ = tentang


Contoh :  فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ


termasuk isim karena terletak setelah huruf jer  بَيْتٍ dan بُيُوْتِ Dari contoh di atas kata

Itu lah tadi pengertian isim dan ciri-cirinya, semoga bermanfaat dan selamat belajar

:)